Alhamdulillah, Kisah Guru Ngaji Mantan TKW Undang Kepedulian Disnaker Kab. Tangerang
TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Kisah guru ngaji Ustazah Aswati yang sempat viral setelah dipublish InfoTerbit.com mengundang kepedulian berbagai pihak.
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kab. Tangerang melalui Kasi Penempatan dan Perluasan Kerja Hj. Iis Kurniati mengunjungi rumah Ustazah Aswati di Kp. Pasilian Lama, RT 006/03, Desa Pasilian Kec. Kronjo Kab. Tangerang, Jumat (17/9/2021).
Bersama Jahru Udin stafnya, Hj. Iis menyerahkan bantuan uang kepada Ustazah Aswati sebagai bentuk kepedulian. Selain itu juga menyerahkan bantuan Al Quran dan buku-buku keagamaan untuk anak-anak TPQ Nurul Iman yang diasuh Ustazah Aswati.
"Ibu Ustazah Aswati yang merupakan mantan pekerja migran atau TKW patut diapresiasi. Sepulang beliau dari Arab Saudi, kini fokus dalam bidang keagamaan dengan mengajari anak-anak pekerja migran di sini untuk mengaji," ujar Hj. Iis.
Pejabat Disnaker Kab. Tangerang itu mengaku sangat terharu setelah membaca kisah Ustazah Aswati yang diunggah InfoTerbit.com. "Beliau sosok pribadi yang tulus mengabdikan diri di masyarakat tanpa berharap imbalan. Semoga tulisan mengenai Ibu Aswati ini bisa mendapatkan respon pihak-pihak lain," ungkapnya.
Ditempat sama, Ustazah Aswati mengucapkan terima kasih atas kepedulian Disnaker yang telah memberikan perhatian. "Saya juga mengucapkan terima kasih kepada InfoTerbit.com dan FPMI Kab. Tangerang yang telah memberikan kepedulian kepada kami, baik melalui pemberitaan maupun menjembatani dengan pihak lain," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelummya, sepulang bekerja sebagai TKW di Arab Saudi tahun 2008, Aswati mendedikasikan dirinya menjadi pengajar ngaji bagi anak-anak di kampung halamannya.
"Saya sebenarnya mengajar ngaji sejak tahun 1999. Tapi tahun 2006-2008 saya menjadi TKW di Arab Saudi. Pulang dari sana saya mengajar ngaji sampai sekarang," kata Asnawati, Rabu (15/9/2021).
Di TPQ Nurul Iman yang dibangun bersama suaminya, Asnawati setiap sore mengajar sekitar 60 anak. Mereka adalah anak-anak dari TKW, anak yatim piatu dan masyarakat umum.
Aswati bekerja tanpa pamrih, tanpa gaji maupun honor. Padahal, di balik semua itu, sebenarnya apa yang dibaktikan oleh guru-guru ngaji turut membantu pula pekerjaan pemerintah. Di mana terbangun suatu upaya, bahwa segenap masyarakat harus pula mendapatkan pendidikan dasar agama, mendampingi pendidikan umum.
"Saya ingin mengabdikan diri di masyarakat, agar sedikit ilmu yang saya miliki dapat menjadi pondasi bagi anak-anak dan sebisa mungkin dapat menuntun mereka agar bermanfaat bagi keluarga, agama dan bangsa," ungkapnya.
Dia mengaku akan tetap konsisten mengajar anak-anak agar tak hanya bisa membaca, namun juga berakhlak sebagaimana diajarkan dalam Alquran. Ia bekerja keras mendidik anak-anak, walau bayarannya sebagai guru mengaji hanya ucapan terima kasih.
ANANTA/TiMS