Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kronjo Dikomplain Warga, Begini Penjelasan Kapus dr Aruhpedi
TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Kepala Puskesmas (Kapus) Kronjo Kabupaten Tangerang dr. Aruhpedi mengklarifikasi komplain yang dilayangkan aktifis kemanusiaan Pekerja Migran Marnan Sarbini terkait tudingan buruknya pelayanan kesehatan yang dialami istri Marnan di puskesmas itu.
Menurutnya, pelayanan yang diberikan oleh petugasnya pada Sabtu malam 6 September 2025 terhadap Ny. Saniah, istri Marnan Sarbini telah sesuai prosedur.
"Kita sudah jalankan tugas sesuai SOP dan sudah melayani pasien dengan baik," kata Kapus Kronjo, dr. Aruhpedi saat menghubungi Infoterbit.com, Minggu 7 September 2025.
Dia juga membantah telah 'menelantarkan' pasien, sebab pada saat berobat, Ny. Saniah diperlakukan dengan baik. "Malam itu kami telah layani dengan baik dan karena untuk malam lab tutup, jadi saat itu petugas kami menyarankan untuk dibawa ke RSUD Tobat yang lebih lengkap layanannya," ujar dr. Aruhpedi.
Selain itu, pihaknya juga telah mengambil tindakan medis memeriksa pasien dan ditanyakan apakah sebelumnya sudah berobat di tempat lain. "Karena saat itu yang bersangkutan sudah berobat di tempat lain lalu dikasih obat, maka saat itu kami tidak memberi obat lagi," ungkapnya.
Soal tidak adanya petugas yang membantu saat pasien saat diangkat ke brankar dorong, dr. Aruh menjawab bahwa pasien saat hendak dibawa ke RSUD Tobat juga dibantu sampai ke mobil.
Sebelumnya diberitakan, aktifis kemanusiaan Tangerang Marnan Sarbini menyesalkan pelayanan yang diberikan petugas Puskesmas Kronjo terhadap istrinya, Saniah. Marnan menilai, pihak Puskesmas telah 'menelantarkan' istrinya yang sedang sakit dan saat itu membutuhkan pertolongan pertama.
Kepada Infoterbit.com, aktifis pekerja migran Indonesia itu menjelaskan kronologisnya.
Pada Sabtu malam 6 September 2025 sekira pukul 22.11 Wib, istrinya Saniah sakit dalam kondisi lemas dan muntah-muntah. Lalu Marnan membawanya ke Puskesmas Kronjo untuk mendapat pertolongan pertama.
Sejak awal sampai di Puskesmas, Marnan sudah kecewa. Sebab tidak satupun petugas Puskesmas yang membantu saat istrinya akan diangkat ke brankar dorong.
"Semua saya kerjakan sendiri, padahal disitu ada petugas Puskesmas tapi cuma melihat saja. Sampai-sampai saya tegur ke petugas, ini istri saya ditaruh dimana. Barulah si petugas bilang disitu saja, pak," ujar Marnan.
Setelah itu, dia kembali kecewa sebab istrinya hanya didiamkan saja tidak ditangani. Padahal kondisinya saat itu butuh pertolongan awal. Hingga akhirnya dia pun menegur seorang petugas Puskesmas.
"Tapi, petugas itu cuma bilang, kamar penuh dan tidak ada infus dan alat suntik, jadi tidak bisa ditangani. Setelah saya desak, barulah petugas itu mengecek tensi darah istri saya. Tapi ya cuma itu saja, setelah itu tidak diambil tindaka apapun," ungkap Marnan.
Dengan kekecewaan, akhirnya Marnan Sarbini membawa istrinya untuk berobat ke RSUD Tobat Balaraja malam itu juga.
Ananta/TiMS