HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Berobat di Puskesmas Kronjo, Istri Aktifis Kemanusiaan Tangerang Merasa 'Diterlantarkan'


TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Aktifis kemanusiaan Tangerang Marnan Sarbini menyesalkan pelayanan yang diberikan petugas Puskesmas Kronjo terhadap istrinya, Saniah. Marnan menilai, pihak Puskesmas telah 'menelantarkan' istrinya yang sedang sakit dan saat itu membutuhkan pertolongan pertama.


‎Kepada Infoterbit.com, aktifis pekerja migran Indonesia itu menjelaskan kronologisnya.


‎Pada Sabtu malam 6 September 2025 sekira pukul 22.11 Wib, istrinya Saniah sakit dalam kondisi lemas dan muntah-muntah. Lalu Marnan membawanya ke Puskesmas Kronjo untuk mendapat pertolongan pertama.


‎Sejak awal sampai di Puskesmas, Marnan sudah kecewa. Sebab tidak satupun petugas Puskesmas yang membantu saat istrinya akan diangkat ke brankar dorong.


‎"Semua saya kerjakan sendiri, padahal disitu ada petugas Puskesmas tapi cuma melihat saja. Sampai-sampai saya tegur ke petugas, ini istri saya ditaruh dimana. Barulah si petugas bilang disitu saja, pak," ujar Marnan.


‎Setelah itu, dia kembali kecewa sebab istrinya hanya didiamkan saja tidak ditangani. Padahal kondisinya saat itu butuh pertolongan awal. Hingga akhirnya dia pun menegur seorang petugas Puskesmas.


‎"Tapi, petugas itu cuma bilang, kamar penuh dan tidak ada infus dan alat suntik, jadi tidak bisa ditangani. Setelah saya desak, barulah petugas itu mengecek tensi darah istri saya. Tapi ya cuma itu saja, setelah itu tidak diambil tindaka apapun," ungkap Marnan.


‎Dengan kekecewaan, akhirnya Marnan Sarbini membawa istrinya untuk berobat ke RSUD Tobat Balaraja malam itu juga.


‎"Jujur saya kecewa istri saya mendapat penolakan tanpa lebih dulu diperiksa. Padahal kondisinya lemas dan muntah muntah," tutur Marnan.


‎Selain itu, katanya, pelayanan yabg diberikan juga terkesan tak respon cepat. "Sangat disayangkan prilaku dan sambutan pihak Puskesmas Kronjo tidak mencerminkan sebagai pelayanan kesehatan masyarakat," ujarnya kesal.


‎Untuk itu, dia minta kepada Bupati Tangerang dan Kepala Dinas Kesehatan dapat memberikan sanksi dannteguran keras kepada pihak Puskesmas Kronjo.


‎Sementara, Kepala Puskesmas Kronjo dr. Aruhpedi saat dikonfirmasi masalah ini melalui telepon WhatsApp pada Sabtu sore, ponselnya tidak diangkat. Begitu juga saat dikirimi pesan WA tidak dijawab.


‎Ananta/TiMS


Posting Komentar