HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Aktifis Marnan Sarbini Bantah Penjelasan Kepala Puskesmas Kronjo Soal Istrinya yang 'Terlantar' Saat Berobat

Aktifis Marnan Sarbini (foto dok. Infoterbit.com)

TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Aktifis kemanusiaan Tangerang Marnan Sarbini membantah klarifikasi yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas Kronjo, dr. Aruhpedi melalui Infoterbit.com.


‎Menurut Marnan, pelayanan Puskesmas Kronjo tidak seperti yang disampaikan dr. Aruhpedi terhadap istrinya, Ny. Saniah.


‎"Kalau Pak Kepala Puskesmas Kronjo bilang sudah melayani pasien dengan baik, saya kira itu cuma pembelaan saja. Faktanya, saat saya datang, harus mengambil brankar dorong sendiri dan mendorong istri saya sendiri tanpa dibantu petugas Puskesmas. Sementara, saya lihat ada tiga petugas yang duduk-duduk manis tanpa mau peduli membantu saya. Apa ini yang disebut memberi pelayanan yang baik?" tegas Marnan, Minggu malam 7 September 2025.


‎Aktifis perlindungan pekerja migran ini juga melihat sendiri perilaku petugas yang terlihat cuek menangani istrinya, tidak memberi pertolongan pertama untuk pemeriksaan.


‎"Petugas puskesmas hanya bicara tidak ada obat suntik, dan tidak bisa di rawat atau diinfus tapa melakukan tindakan lain kecuali menensi darah istri saya saja," ungkap Ketua Forum Perlindungan Migran Indonesia (FPMI) Provinsi Banten ini.


‎Marnan juga membantah yang disampaikan dr. Aruhpedi yang mengatakan bahwa petugas Puskesmas Kronjo menyarankan agar istrinya dibawa ke RSUD Tobat Balaraja. "Tak ada saran itu, petugas hanya bilang dibawa ke klinik terdekat saja, bukannya ditangani malah suruh bawa ke klinik, ini kan aneh. Kalau memang sarannya suruh ke RSUD Tobat, pasti saya dibekali surat rujukan, tapi ini kan tidak," katanya.


‎Jadi, ujar Marnan, dia menduga bahwa pihak petugas Puskesmas yang menangani istrinya malam itu dinilai melanggar SOP.


‎"Tidak ada sapa senyum, layaknya petugas pelayanan kesehatan, tidak sigap hanya duduk manis saja padahal melihat ada pasien datang, tidak memeriksa secara rinci istri saya dan sekedar tensi darah saja, sementara kita dibiarkan setelah itu. Apakakah ini namanya bukan menelantarkan? Padahal kondisi istri saya saat itu benar-benar butuh pertolongan karena lemas dan muntah-muntah," ujarnya.


‎Sebelumnya diberitakan, Kepala Puskesmas (Kapus) Kronjo Kabupaten Tangerang dr. Aruhpedi mengklarifikasi komplain yang dilayangkan aktifis kemanusiaan Marnan Sarbini terkait tudingan buruknya pelayanan kesehatan yang dialami istri Marnan di puskesmas itu.


‎Menurutnya, pelayanan yang diberikan oleh petugasnya pada Sabtu malam 6 September 2025 terhadap Ny. Saniah, istri Marnan Sarbini telah sesuai prosedur.


‎"Kita sudah jalankan tugas sesuai SOP dan sudah melayani pasien dengan baik," kata Kapus Kronjo, dr. Aruhpedi saat menghubungi Infoterbit.com, Minggu 7 September 2025.


‎Dia juga membantah telah 'menelantarkan' pasien, sebab pada saat berobat, Ny. Saniah diperlakukan dengan baik. "Malam itu kami telah layani dengan baik dan karena untuk malam lab tutup, jadi saat itu petugas kami menyarankan untuk dibawa ke RSUD Tobat yang lebih lengkap layanannya," ujar dr. Aruhpedi.


‎Selain itu, pihaknya juga telah mengambil tindakan medis memeriksa pasien dan ditanyakan apakah sebelumnya sudah berobat di tempat lain. "Karena saat itu yang bersangkutan sudah berobat di tempat lain lalu dikasih obat, maka saat itu kami tidak memberi obat lagi," ungkapnya.


‎Soal tidak adanya petugas yang membantu saat pasien saat diangkat ke brankar dorong, dr. Aruh menjawab bahwa pasien saat hendak dibawa ke RSUD Tobat juga dibantu sampai ke mobil.


‎Ananta/TiMS


Posting Komentar