Usai Dievakuasi, Jenasah Nelayan Rasmi asal Pagedangan Ilir Kronjo Diserahkan ke Keluarganya
TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Tim evakuasi gabungan menemukan Rasmi (31 tahun) nelayan asal Desa Pagedangan Ilir, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang yang hanyut terbawa ombak besar pesisir Tangerang tidak sia-sia. Rasmi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Tim gabungan yang ikut dalam pencarian dan evakuasi yakni Satpolairud Polresta Tangerang, Pos AL Kronjo, Basarnas Jakarta, BPBD Kabupaten Tangerang, HNSI Ranting Kronjo, SAR MTA Kab. Tangerang dan nelayan Tanjungkait.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tangerang H. Abudin didampingi Sekretaris Khaerus Gama saat dikonfirmasi mengatakan, proses evakuasi berjalan dengan lancar.
"Jasad Bapak Rasmi ditemukan oleh tim gabungan di perairan atas Pulau Laki Kepulauan Seribu Jakarta pada Sabtu 8 November 2025 sekitar pukul 16.30 Wib," ujar H. Abudin
Setelah sampai di Kronjo, jenazah Rasmi alias Simon langsung diserahkan ke keluarganya di RT 02 RW 02 Desa Pagedangan Ilir, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. "Semoga, almarhum diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujar H. Abudin.
Pihak keluarga mengucapkan terima kasih atas bantuan mencari Rasmi hingga ketemu. "Semoga Allah Swt membalas kebaikan bapak-bapak sekalian," ujar perwakilan keluarga.
Diberitakan sebelumnya, seorang nelayan bernama Rasmi alias Simon diduga terjatuh ke laut saat sedang mencari ikan menggunakan kapal KM Mundak GT 2 di perairan Karang Gosong, depan Pulo Cangkir Kronjo Tangerang pada Sabtu 8 November 2025 sekitar pukul 18.10 Wib.
Kasatpolair Polresta Tangerang, AKP Sri Raharja, SH., menjelaskan, kapal itu ditumpangi 2 anak buah kapal (ABK) yakni Rasmi dan adiknya Agus.
Dalam musibah itu, Agus selamat, sementara Rasmi, warga Desa Pagedangan Ilir Kecamatan Kronjo hanyut terbawa arus.
"Pada hari Kamis 6 November 2025 sekitar pukul 15.00 Wib, KM Mundak berangkat dari pangkalan Padegangan Ilir menuju Laut. Setibanya di Perairan Karang Gosong Pukul 18.00 Wib, Rasmi dan Agus menebar jaring bubu," ujar AKP Sri, Jumat 7 November 2025.
Setelah selesai menebar jaring bubu, KM Mundak berlabuh di sekitaran jaring bubu. Namun saat itu, tiba-tiba angin kencang dan ombak besar.
Rasmi dan Agus naik ke atas bagan kapal. Namun, 30 menit kemudian, perahu terlepas dari ikatan sehingga ke 2 ABK melompat ke laut untuk meraih kapal.
"Namun upaya itu gagal, sebab mereka tidak sampai bisa meraih perahu akibat ombak yang tinggi dan angin yang besar," ujar Sri Raharja didampingi anggotanya, Aipda F. Silaen, SH.
Kemudian 2 ABK itu kembali lagi ke bagan tempat perahu diikat akan tetapi ABK yang sampai di bagan hanya Agus, sementara Rasmi tidak kembali ke bagan. Diduga ia terbawa ombak.
Atas adanya laporan nelayan hilang, Kasatpolair bersama tim gabungan TNI AL Pos Kronjo, Basarnas, HNSI melakukan pencarian dipimpin Wakasat Polair menggunakan Kapal Patroli XXXII-2012 dan Kapal Patroli XXXII- 1018.
Pencarian dilakukan di sekitar perairan Karang Gosong, Pulau Cangkir, PLTU 3 Banten, Ketapang, Tanjung Kait dan perairan Pulau Laki.
"Hingga kini korban belum ditemukan, cuaca angin dan ombak cukup besar sehingga kapal patroli Satpolair kembali ke dermaga Satpolair Polresta Tangerang," ujarnya.
Ananta/TiMS

