HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Ramai Dirujak Netizen, Akhirnya Pendamping PKH Nongol ke Rumah Keluarga Penyandang Disabilitas di Desa Cijeruk Mekar Baru


TANGERANG, INFOTERBIT - Kisah penyandang disabilitas tak dapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) viral setelah diberitakan di Infoterbit.com.


‎Tiga penyandang disabilitas yang masih kakak beradik itu adalah Arsanah, Mardiyah dan Soleh. Mereka bertiga kakinya bengkok sejak lahir, sehingga menyulitkan ketiganya untuk beraktifitas.


‎Di medsos, komentar pedas netizen pun dilayangkan kepada Pendamping PKH di Desa Cijeruk, Kecamatan Mekar Baru. Para netizen menuding para pendamping tak peka terhadap kesulitan penyandang disabilitas.


‎Pegiat sosial Marnan Sarbini yang datang langsung ke rumah penyandang disabilitas ini prihatin atas kondisi mereka. "Kepada saya, mereka itu selama ini tak pernah dapat bantuan sosial apapun termasuk PKH. Karenanya, masalah ini jadi perhatian serius. Ada penyandang disabilitas yang jelas-jelas masuk dalam kriteria penerima PKH malah tidak didata, aneh sekali. Kami akan koordinasi dengan Dinas Sosial agar si Pendamping dievaluasi, bahkan dicopot!" ungkap Marnan Sarbini kepada Infoterbit.com, Minggu 30 November 2025.


‎Ramainya komentar atas kinerja Pendamping PKH itu pun akhirnya memancing mereka datang ke rumah kakak beradik penyandang disabilitas ini pada Senin 1 Desember 2025.


‎Mereka, si pendamping itu, datang beramai-ramai dan menemui ketiga penyandang disabilitas itu.


‎"Iya, pendamping PKH sudah datang ke rumah kekuarga Soleh. Mereka menjelaskan, katanya penyandang disabilitas itu sudah diusulkan dapat program PKH," ujar Marnan Sarbini.


‎Marnan mengungkapkan, sebelumnya, ketiga kakak beradik itu mengaku belum mendapat batuan PKH. Bahkan, kata Marnan, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja mereka kesulitan.


‎"Sering dibantu para tetangganya, diberi makanan. Sangat memprihatinkan kondisinya," ujar Marnan.


‎Dia mengatakan, tiga bersaudara ini sudah tidak punya orang tua. Ibunya meninggal saat mereka masih kecil. Sedangkan ayahnya meninggal sekitar setahun yang lalu.


‎Marnan berharap agar Pemerintah Kabupaten Tangerang, seperti Bupati, Dinas Sosial, Kecamatan Mekar Baru, dan Kepala Desa, dapat memprioritaskan keluarga disabilitas ini dan memberikan bantuan yang layak.


‎"Kami berharap pemerintah dapat memperhatikan keluarga disabilitas ini dan memberikan bantuan yang mereka butuhkan. Mereka berhak mendapatkan hidup yang lebih baik," ujar Marnan Sarbini dengan mata berkaca-kaca.


‎Marnan Sarbini juga mengajak masyarakat untuk peduli dan membantu keluarga disabilitas ini. "Kita harus bekerja sama untuk membantu mereka yang membutuhkan, karena kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera," tambah Marnan Sarbini.


‎Ananta/TiMS

Posting Komentar