BPBD Kabupaten Tangerang Kirim Bantuan Logistik untuk Nelayan Terdampak Banjir Rob di Ketapang Mauk
TANGERANG, INFOTERBIT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mengirimkan bantuan logistik untuk nelayan terdampak banjir rob di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk.
Bantuan ini diserahkan kepada Pemdes Ketapang, untuk selanjutnya diteruskan kepada para nelayan terdampak rob di Kampung Nelayan Desa Ketapang, Minggu 7 Desember 2025.
Sebelumnya, air laut meluap dan menggenangi perkampungan nelayan di desa itu pada Sabtu 6 Desember 2025. Banjir rob terjadi mulai sekitar pukul 09.00 Wib. Air laut menggenangi jalan-jalan perkampungan hingga masuk ke rumah-rumah nelayan.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ahmad Taufik kepada Infoterbit.com mengatakan, pihaknya menyalurkan bantuan logistik untuk membantu warga yang terdampak banjir rob.
"Bantuan sudah kami kirim hari ini (Minggu, red) dan kami serahkan kepada pihak Pemdes Ketapang untuk disalurkan kepada nelayan yang terdampak banjir rob," ujarnya. Dia berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat ditengah musibah banjir rob yang terjadi.
Di sisi lain, Ahmad Taufik juga mengimbau agar warga mewaspadai potensi banjir rob yang terjadi di pesisir laut utara, termasuk di wilayah Mauk.
Hal ini berdasarkan peringatan poyensi banjir rob yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya. BMKG menyayakan bahwa pesisir laut utara Kabupaten Tangerang berpotensi banjir rob.
Banjir rob kali perlu diwaspadai karena diperkirakan bakal lebih tinggi dibanding periode sebelumnya.
Pihak BPBD juga sudah menyiapkan sejumlah sarana prasarana untuk mengantisipasinya seperti perahu, pelampung, pompa alkon, senso atau alat potong.
Rian, nelayan sekaligus pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tangerang mengatakan, banjir rob terjadi setiap tahun, terutama di akhir tahun. Tapi, tahun ini, banjir rob lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. "Air masuk ke rumah-rumah warga dengan ketinggian sampai lutut orang dewasa," katanya.
Ananta/TiMS
