Basarnas Buka Posko Informasi Pencarian Santri Tenggelam di Sungai Cidurian Desa Renged Kresek
TANGERANG, INFOTERBIT - Basarnas membuka Posko Informasi pasca musibah seorang santri tenggelam dan terseret arus deras sungai Cidurian, Desa Renged, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.
Posko yang berlokasi di Balai Warga Desa Renged ini sebagai pusat informasi masyarakat terkait perkembangan pencarian santri tenggelam yang hingga kini belum ditemukan.
"Sebagai pusat informasi, Basarnas telah membuka Posko Informasi di Balai Warga Desa Renged yang dapat dihubungi melalui nomor 0813-1606-9077," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah saat berada di lokasi, Sabtu 20 Desember 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Indra Waspada juga menyampaikan empati kepada keluarga korban serta mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, membantu dengan memberikan informasi jika melihat tanda-tanda keberadaan korban, dan tidak menghambat proses pencarian.
Dalam kegiatan pencarian tersebut, Polri bersama unsur terkait langsung melakukan upaya kemanusiaan dengan menyisir aliran Kali Cidurian dari titik awal korban jatuh hingga ke arah hilir. Pencarian melibatkan sedikitnya 3 personel Satpolair Polresta Tangerang, 10 personel Polsek Kresek, 9 personel Basarnas, serta 3 anggota Satpol PP Kecamatan Kresek.
Polresta Tangerang memastikan akan terus melakukan pengamanan, pendampingan, dan koordinasi hingga proses pencarian korban dinyatakan selesai.
Korban diketahui bernama Hilman Fauzi, santri kelas 3 MTs di Pondok Pesantren Nadhlatul Ulum (NU) Kresek. Korban merupakan warga Kampung Pasir Gadung, Desa Pasir Gadung, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang.
Indra Waspada menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, kata Indra Waspada, korban bersama dua temannya datang ke bantaran Kali Cidurian dengan tujuan mencuci jeroan kambing.
Namun, saat berada di tepi sungai, korban diduga terpeleset dan jatuh ke aliran Kali Cidurian, lalu terbawa arus yang cukup deras.
“Rekan korban sempat berupaya memberikan pertolongan, namun kondisi arus tidak memungkinkan,” ujar Indra Waspada.
Indra Waspada menyampaikan, hingga saat ini tim gabungan masih terus melakukan pencarian dengan memfokuskan penyisiran dari titik jatuh korban dan sepanjang aliran Kali Cidurian.
“Kendala di lapangan di antaranya debit air yang tinggi, arus sungai yang deras, serta banyaknya ranting dan bambu di sepanjang aliran sungai. Namun pencarian tetap dilanjutkan dengan mengutamakan keselamatan seluruh personel,” jelasnya.
Ananta/TiMS
