HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Kisah Pilu Anak TKW Kronjo: Ayah Pulang ke Pakistan, Ibu Nikah Lagi, Kini Ikut Nenek Cari Rongsokan


TANGERANG, INFOTERBIT - Kisah pilu dialami oleh seorang anak tenaga kerja wanita (TKW) bernama Samir Iqbal. Bocah berusia 8 tahun ini tinggal bersama Neneknya Tunah di Kp. Kronjo Pontang, Desa/Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.


‎Samir adalah anak pasangan Neveed Iqbal-Darwi. Ayahnya Neveed Iqbal berkewarganegaraan Pakistan. Sedangkan ibunya, Darwi, asal Kronjo, Kabupaten Tangerang.


‎Dulu, mereka berdua sama-sama kerja di Jeddah Arab Saudi dan menikah siri disana hingga mereka punya anak, Samir Iqbal pada tahun 2017.


‎Ahmad Holid, Paman Samir bercerita, Darwi mengandung dan melahirkan Samir di Jeddah Arab Saudi. Empat bulan setelah melahirkan, Darwi memutuskan untuk pulang ke Indonesia bersama Samir yang saat itu berusia 4 bulan. Sedangkan suaminya, Neveed Iqbal tidak ikut ke Indonesia dan memilih kerja di Arab Saudi.


‎"Kebetulan wakti itu ada 'pemutihan' dari Pemerintah. Dia kan waktu itu TKW kaburan, jadi takut kalau harus kucing-kucingan di Arab Saudi. Akhirnya, lewat proses 'pemutihan', Darwi dan Samir berhasil pulang," kata Ahmad Holid bercerita kepada Infoterbit.com, Rabu 17 Desember 2025.


‎Namun, kepulangan Darwi ke kampung halamannya di Kp. Kronjo Pontang, Desa/Kecamatan Kronjo ternyata tidak lama. Hanya selang beberapa bulan, Darwi kembali ke luar negeri menjadi TKW.


‎Alasannya saat itu, dia kesulitan ekonomi sehingga harus kerja demi menghidupi anaknya, Samir. "dia memutuskan untuk kembali kerja jadi TKW, tapi bukan ke Arab Saudi lagi, melainkan ke negara Qatar," kata Ahmad, Rabu 17 Desember 2025.


‎Tahun 2018, Darwi berangkat ke Qatar. Sementara Samir dititipkan ke ibunya, Tunah. Sejak itu, bocah yang kini sekolah SD itu pun tinggal dengan neneknya, Tunah yang sehari-hari kerja mencari rongsokan barang bekas.


‎Untuk kebutuhan sehari-hari Samir, Darwi yang menjadi asisten rumah tangga di Qatar rutin mengirim uang. Sementara, ayah kandung Samir, Neveed Iqbal sama sekali tidak pernah berkirim uang.


‎Padahal sebelumnya, ketika Samir berusia hingga satu tahun, Neveed masih rutin mengirim uang. Tapi setelah itu, jangankan kirim uang, komunikasi pun terhenti karena nomor teleponnya sudah tidak aktif lagi. "Sampai sekarang, Darwi putus kontak denfan Neeved Iqbal, ayah Samir," ungkap Ahmad.


‎Setelah menyelesaikan kontrakya di Qatar, tahun 2021, Darwi pulang ke Indonesia. Wanita yang kini berusia 43 tahun itu pun memutuskan untuk menikah lagi dengan pria asal Tanara, Serang.


‎Meski Darwi sudah kembali berkeluarga, namun Samir ternyata masih tetap tinggal di rumah neneknya.


‎Kini, Darwi ikut dengan suami barunya dan telah dikaruniai anak. Darwi tidak membawanya untuk tinggal bersama dengan alasan tertentj dan hanya sesekali menengok.


‎Di usianya yang memasuki 8 tahun, Samir tetap hidup sebatang kara, tetap tinggal bersama neneknya. Samir tumbuh ditengah keterbatasan. Keterbatasan ekonomi, juga kasih sayang.


‎Bocah itu tak bisa merasakan langsung kasih sayang kedua orang tuanya setiap saat. Ibunya hanya sesekali mengunjungi, sementara, sejak lahir, Samir tak pernah tahu wajah sang ayah.


‎Neneknya Tunah tidak mampu setiap saat mampu mencukupi kebutuhan Samir. Sebagai orang yang kerja mencari barang rongsokan, penghasilan terbatas. "Sebulan, penghasilan ibu Tunah hanya Rp200 ribu," ujar Ahmad.


‎Dalam sebulan, Tunah dua kali menjual barang rongsokan yang diperoleh ke pengepul. Setiap menjual, dia memperoleh uang rata-rata Rp100 ribu, sehingga dalam sebulan penghasilannya hanya Rp200 ribu.


‎"Uang Rp200 ribu itulah yang dipakai untuk mencukupi kebutuhan hidup sebulan Ibu Tunah dan cucunya, Samir Iqbal," ungkap Ahmad.


‎Ananta/TiMS


Posting Komentar