Didampingi HNSI, DKP Banten Serahkan Bantuan untuk Nelayan Kronjo yang Mengalami Musibah Laut
TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten diwakili Kepala KCD Utara, DR. H Asep Ubaidilah M.Pd menyerahkan bantuan sembako kepada nelayan yang jadi korban kecelakaan laut, Sabtu 8 November 2025.
Saat menyerahkan, DR. H. Asep didampingi Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tangerang, H. Abudin.
Nelayan yang mendapat bantuan yakni kakak beradik Rasmi alias Simon dan adiknya Agus, warga RT 02 RW 02 Desa Pagedangan Ilir, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.
Musibah kecelakaan laut itu terjadi pada Sabtu 8 November 2025 sekitar pukul 18.10 Wib. Nelayan bernama Rasmi alias Simon diduga terjatuh ke laut saat sedang mencari ikan menggunakan kapal KM Mundak GT 2 di perairan Karang Gosong, depan Pulo Cangkir Kronjo Tangerang.
Belakangan, Rasmi ditemukan tim SAR Gabungan dalam kondisi meninggal dunia di perairan sekitar Pulo Laki Kepulauan Seribu Jakarta. Sedangkan adiknya, Agus selamat.
Kepala KCD Utara, DR. H Asep Ubaidilah M.Pd., menyampaikan rasa prihatin kepada para nelayan yang mengalami kecelakan laut. Pihaknya datang mewakili DKP Banten sebagai bentuk empati atas musibah yang dialami nelayan.
Atas nama nelayan, Ketua HNSI Kabupaten Tangerang, H. Abudin mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan bantuan dari DKP untuk para nelayan.
"Bantuan sembako ini sangat bermanfaat untuk nelayan anggota HNSI yang mengalami musibah di laut," ujarnya.
Di akhir, Kepala KCD Utara, DR. H Asep Ubaidilah M.Pd., mengingatkan kepada para nelayan untuk mewaspadai cuaca ekstrem dan mengimbau agar nelayan lebih mengutamakan keselamatan diri.
"Jika cuaca buruk dan kurang bersahabat, sebaiknya para nelayan menunda dulu untuk melaut. Sebab, keselamatan dan kesehatan lebih penting. Hal ini juga untuk mencegah kemungkinan kecelakaan di wilayah perairan," katanya didampingi Ketua HNSI Kabupaten Tangerang H. Abudin.
Di sisi lain, dia juga berpesan agar perlengkapan keselamatan melaut seperti pelampung, pemadam kebakaran wajib dibawa serta administrasi kapal harus lengkap.
"Nelayan juga harus mengecek kondisi mesin kapal dan sebagai antisipasi, nelayan harus memantau prakiraan cuaca resmi yang dikeluarkan instansi terkait dan melengkapi diri dengan radio komunikasi," tambahnya.
Ananta/TiMS
