Respon Cepat, Camat dan Kapolsek Kresek Kunjungi Pria Disabilitas yang Tinggal di Rumah Tak Layak Huni
TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Merespon cepat informasi dari Infoterbit.com, Camat Kresek Tatang Suryana dan Kapolsek Kresek AKP A. Suryadi segera mengunjungi rumah Jana (51), pria yang hidup sebatangkara tinggal di rumah tidak layak huni, Kamis 10 Juli 2025.
Seperti diketahui, Jana tinggal di RT002/01, Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.
Setibanya di rumah Jana, Camat dan Kapolsek Kresek mendapati rumah itu kosong karena Jana sedang membantu memungut sumbangan masjid di lingkungannya.
Tak lama kemudian, Jana bergegas pulang dan wajahnya tampak gembira karena tidak menyangka akan dikunjungi oleh Camat Kresek dan Kapolsek Kresek.
"Saya menghaturkan terima kasih, Pak Camat dan Pak Kapolsek berkenan ke rumah saya. Beginilah kondisi saya, Pak," ujar Jana.
Camat Kresek Tatang Suryana mengatakan, kedatangannya untuk bersilaturahmi sekaligus melihat kondisi Jana. "Kami bawakan sedikit sembako, semoga bermanfaat, Pak," ujar Camat Kresek.
Selain itu, Camat dan Kapolsek Kresek juga memberikan bantuan uang tunai. "Semoga, bantuan ala kadarnya ini dapat membantu meringankan beban Pak Jana, ya," kata Kapolsek Kresek AKP Suryadi.
Diberitakan sebelumnya, Jana, pria penyandang disabilitas tinggal di gubuk reyot yang nyaris ambruk. Rumah Jana yang berukuran 3x5 meter, jauh dari kata layak. Selain kecil, rumah itu hanya terdiri dari satu ruangan emper rumah. Tidak ada dapur maupun kamar mandi.
Saat Infoterbit.com mengunjunginya, Sabtu 5 Juli 2025, diterima oleh Jana di emperan rumah yang merangkap ruang tamu.
Karena tidak ada pintu rumah, dari emperan itu bisa langsung melihat ruang dalamnya. Di ruangan itulah Jana tinggal seorang diri.
Dia cerai dari istrinya sejak tahun 2002. Sesekali, anaknya mengunjungi dirinya untuk membantu uang.
"Saya sudah 23 tahun tinggal di rumah ini sendirian. Kaki saya cacat karena kecelakaan sehingga tidak bisa kerja lagi. Sampai sekarang untuk jalan saja susah," ujar mantan sopir tronton lintas Sumatera ini.
Dulu, Jana masih punya penghasilan dari beternak ayam dan bebek. Tapi, hewan ternaknya itu terpaksa dijual saat rumahnya roboh beberapa tahun lalu. "Rumah saya sempat roboh. Karena tidak punya uang untuk memperbaiki, terpaksa saya jual seluruh hewan ternak saya," katanya.
Kini, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Jana mengandalkan belas kasih dari keluarga dan tetangga. Dia beraktifitas jadi pemungut sumbangan masjid di pinggir jalan Desa Kemuning.
Jana berharap, ada dermawan yang mau membantu perbaikan rumahnya. Sebab, saat ini jika hujan angin, tiang rumahnya mulai goyang sehingga membahayakan keselamatan jiwa. Selain itu, gentengnya juga banyak yang bocor.
Ananta/TiMS