HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

‎Alhamdulillah, Akhirnya Siswa yang 'Hilang' Dana PIP-nya, Dapat Bantuan Dari SD Islam Permata Bunda Kresek


TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Kasus 'hilang'-nya dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) milik seorang siswa di Kresek Tangerang segera mendapat respon dari berbagai pihak.


‎Kisah Arevan, siswa kelas 4 SD Islam Permata Bunda yang dana PIP-nya hilang pekan ini viral di sejumlah media. Atas persoalan ini, PGRI Kecamatan Kresek turun langsung melakukan klarifikasi.


‎Humas PGRI Kresek Fahmi mengatakan, setelah dilakukan penelusuran, dana PIP milik Arevan yang seharusnya diterima ternyata kembali ke negara.


‎"Jadi, bukan diambil pihak sekolah maupun pihak lain. Karena dana ini tidak diambil-ambil, sementara siswanya juga kurang aktif di sekolah, maka bantuan PIP-nya kembali ke kas negara," kata Fahmi dalam pertemuan silaturahmi dengan orang tua Arevan dan pihak sekolah, Selasa 1 Juli 2025.


‎Meski demikian, pihak SD Islam Permata Bunda tidak lepas tangan begitu saja. Kepala Sekolah Hj. Tati Mulyati bersama pimpinan sekolah H. Mursidi langsung membelikan seragam dan berbagai perlengkapan sekolah untuk siswanya, Arevan.


‎Menurut Hj. Tati Mulyati, setelah ditanya ke orang tua Arevan, kebutuhan sekolahnya yang belum dibeli yakni seragam dan perlengkapan sekolah. "Karena itu, kami langsung membelikannya dan mengantar perlengkapan sekolah ke rumah Bapak Ja'i, orang tua Arevan," Hj. Tati Mulyati.


‎Sementara, H. Mursidi menambahkan, selama ini, pihaknya juga membantu berbagai keperluan keluarga Arevan, terutama dalam pendidikan. "Anak-anak Pak Ja'i, tidak hanya Arevan, sekolah di tempat kami. Beberapa kali kami juga beri bantuan seragam,"ungkapnya.


‎Ja'i, orang tua Arevan berterima kasih atas bantuan seragam dan peralatan sekolah untuk anaknya. Persoalan sekolah anaknya sampai viral di media karena saat itu dirinya bingung untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak-anaknya.


‎"Anak saya jumlahnya 11 anak dan saya hanya kerja serabutan, bahkan lebih sering menganggur. Istri saya juga tidak kerja, bahkan yang membuat sedih, istri saya sering sampai harus minta-minta belas kasih orang," ungkapnya.


‎Ja'i juga berjanji akan terus memotivasi anak-anaknya agar semangat dan tidak putus sekolah. "Mungkin anak-anak saya malas sekolah karena tahu kondisi ekonomi orang tuanya yang tidak mampu membiayai mereka. Tapi sekarang, saya akan terus mendorong mereka agar rajin sekolah," ujarnya.


‎Ananta/TiMS

Posting Komentar