HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Wadir Samapta Polda Banten Pimpin Upacara di SMAN 7: Pelajar Kresek Bersatu Melawan Perundungan dan Bullying


TANGERANG, INFOTERBIT – Wakil Direktur Samapta Polda Banten, AKBP Iwan Muri Susanto, S.I.K., M.H. memimpin upacara di lapangan SMAN 7 Kabupaten Tangerang yang berlokasi di Kecamatan Kresek, Senin (17/11/2025).


‎Dalam kesempatan itu, Direktorat Samapta Polda Banten melaksanakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan bertema “Ayo Bersatu Melawan Bullying dan Perundungan” kepada para pelajar.


‎Turut hadir mendampingi Kasubdit Dalmas Polda Banten Kompol Arie Mulyono, S.H., M.A, Kepala Sekolah SMAN 7 Kabupaten Tangerang Suci Lestari, S.Pd., M.Si, Bhabinkamtibmas Kresek Aiptu Sukarna, serta para dewan guru.


‎Wadir Samapta Polda Banten, AKBP Iwan Muri Susanto menegaskan bahwa sekolah bukan hanya tempat mengasah kemampuan akademik, tetapi juga ruang pembentukan karakter dan jati diri generasi muda.


‎Ia menekankan bahwa tindakan bullying dan perundungan harus dicegah sejak dini karena dapat merusak masa depan para pelajar. Karena itu, dirinya mengajak pelajar di Kresek ini bersatu melawan perundungan dan bullying.


Sekedar diketahui, kasus perundungan atau bullying merupakan tindakan mengganggu, mengusik, atau menyakiti orang lain secara fisik atau psikis. Tindakan ini bisa dalam bentuk bentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik yang dilakukan secara berulang kali dan dari waktu ke waktu.


‎“Pendidikan bukan hanya soal nilai, tetapi tentang membentuk integritas, tanggung jawab, dan karakter yang kuat pada diri siswa. Bullying dan perundungan adalah perilaku yang tidak hanya melukai secara fisik maupun mental, tetapi juga menghancurkan masa depan. Karena itu, kami hadir untuk mengajak para pelajar memahami dampak buruknya dan berani menolak segala bentuk perundungan,” tegas AKBP Iwan.


‎Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk sinergi antara kepolisian dan dunia pendidikan dalam mewujudkan generasi muda yang berakhlak mulia dan memiliki daya saing.


‎“Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran, mengembangkan empati, menghargai perbedaan, memilih lingkungan pergaulan yang positif, serta memahami konsekuensi hukum atas setiap tindakan,” pungkasnya.


‎Ananta/TiMS

Posting Komentar