Dideportasi dari Malaysia Karena Tak Punya Dokumen Lengkap, Wanita Pekerja Migran dan Anaknya Dipulangkan
![]() |
| Foto dok. BP3MI Banten. |
SERANG, INFOTERBIT - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banten kembali memfasilitasi kepulangan seorang wanita pekerja migran Indonesia berserta anaknya.
Wanita bernama Metriana Hartun itu dideportasi dari negara Malaysia karena saat bekerja di negara itu tidak punya dokumen lengkap.
Dalam fasilitasi kepulangan ini, BP3MI Banten berkoordinasi dengan BP3MI Nusa Tenggara Timur karena Metriana adalah warga NTT. Saat ini, Metriana dengan anak-anaknya telah diantar ke daerah asalnya di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.
Terpisah, Kepala BP3MI Banten, Budi Novijanto mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam memilih jalur kerja ke luar negeri. Ia menegaskan, bekerja di luar negeri harus melalui prosedur resmi agar aman, terlindungi, dan mendapatkan kepastian hukum dari negara.
“Ada banyak peluang kerja dan bisnis yang bisa diikuti, asal melalui prosedur yang benar. Prosedur yang kami tetapkan bukan untuk mempersulit, tapi untuk memastikan Bapak/Ibu bisa bekerja dengan aman dan dijamin pelindungannya oleh negara,” jelas Budi saat sosialisasi pencegahan pekerja migran nonprosedural di Padarincang Serang beberapa waktu lalu.
Budi juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap tawaran kerja ke luar negeri yang terkesan terlalu mudah dan cepat. “Agen tidak resmi biasanya menggampangkan semua proses. Tidak meminta sertifikasi, tidak menunjukkan kantor, tidak menyebutkan nama perusahaan, dan hanya memberikan janji manis. Itu harus diwaspadai,” tegasnya.
Ada 3 modus para calo/penipuan lowongan kerja ke luar negeri yang harus diwaspadai:
1. Merekrut secara langsung tanpa melalui perusahaan resmi atau lembaga pemerintah.
2. Menawarkan proses cepat dengan gaji besar.
3. Memalsukan dokumen atau identitas diri.
4. Meminta biaya pendaftaran atau uang muka.
5. Mengurus keberangkatan dengan Visa wisata/kunjungan/ziarah.
6. Tidak memberikan kontrak kerja yang jelas sejak awal.
Ananta/TiMS
