HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

‎Kisah Sedih Jamun, Warga Desa Kemuning Kresek: Rumah Nyaris Ambruk, Anak Ditabrak Truk Tanah


TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Cerita sedih dialami, Jamun (55), warga Kampung Pabuaran RT 02/01, Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.


‎Bertahun-tahun, pria yang tak punya pekerjaan tetap ini terpaksa harus tinggal di rumah yang tidak layak huni berukuran 5x8 meter.


‎Rumahnya berdinding anyaman bambu yang sudah jebol disana-sini. Lantainya masih tanah yang setiap kali hujan selalu tergenang air karena atap rumahnya banyak yang bocor.


‎"Makanya kalau hujan deras, saya dan anak selalu was-was, takut rumah ambruk karena memang sudah rapuh," ujar Jamun, Jumat 3 Oktober 2025.


‎Tak hanya itu. Setiap kali hujan deras, dia harus menahan hawa dingin yang menyerang sebab dinding rumah bolong disana-sini ditambah gentengnya yang bocor serta air hujan yang menggenangi lantai tanah.


‎Jamun mengaku tidak sanggup untuk memperbaiki rumah karena penghasilannya yang tak menentu. "Kadang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja tidak cukup. Untuk makan saja kadang kurang, apalagi untuk memperbaiki rumah," kata Jamun.


‎Menurutnya, kondisi ini telah diketahui oleh pemerintah desa setempat. Namun, hingga kini belum ada kabar lanjutan, apakah dirinya mendapat program bantuan bedah rumah atau tidak.


‎"Kami sekeluarga sangat berharap pemerintah dapat membantu memperbaiki rumah kami, mohon sekali bantuannya, bapak-bapak," ujarnya.


‎Kesedihan Jamun rupanya tak berhenti sampai disitu. Sebab, musibah lain menimpa keluarganya.



Aris, anak Jamun mengalami insiden kecelakaan lalu lintas yakni ditabrak truk pengangkut tanah dan membuatnya harus dirawat di Rumah Sakit Tobat Balaraja Tangerang.


‎Akibat kecelakaan itu, Aris mengalami luka serius di bagian wajah dan kakinya. "Saya sangat sedih dan bingung dengan keadaan ini. Saya tidak tahu harus bagaimana lagi, semoga ada yang peduli dengan nasib kami," ujar Jamun.


‎Kartusi, Kabidkam DPP Perkumpulan Trisula Bakti Nusantara yang sempat mengunjungi rumah Jamun sangat prihatin dengan kondisi pria ini.


‎Menurutnya, Pemerintah harus segera hadir untuk membantu keluarga Jamun. "Bayangkan, di usia tuanya, dia dan anaknya tinggal di rumah tak layak huni, kalau hujan kebanjiran dan harus menahan dingin, apa kita mau tutup mata dengan kondisi ini?" ujar Kartusi.


‎Ditambah lagi, anaknya jadi korban truk tanah dan harus dirawat di rumah sakit. "Sudah banyak korban jatuh akibat aktifitas truk tanah yang melanggar jam operasional, apa iya harus menunggu korban berjatuhan lebih banyak lagi? Kami harap pemerintah menindaklanjuti masalah ini secara serius," tegasnya.


‎SN/Ananta/TiMS

Posting Komentar