HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

‎Kisah Haru Kusniah, Gadis 16 Tahun Asal Desa Waliwis Sendirian Rawat Ibunya yang Sakit


TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Kisah Kusniah, seorang gadis remaja berumur 16 tahun asal Desa Waliwis, Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang menyentuh hati. Dia berjuang sendirian merawat ibunya yang sedang sakit.


‎Sinah (50), ibunda Kusniah sudah sejak lima bulan terakhir hanya bisa terbaring di tempat tidur karena sakit. Dokter mendiagnosa, wanita ini terkena tumor lidah.


‎Di rumahnya Kp. Waliwis Lor RT 002/03 Desa Waliwis, Sinah hanya tinggal berdua dengan anak semata wayangnya, Kusniah. Suami Sinah telah meninggal dunia sejak dua tahun lalu.


‎Kini, Kusniah lah yang sehari-hari harus merawat ibunya mulai dari memandikan, mengganti pakaian, mengganti pampers hingga menyuapi makan, termasuk mengurus rumah.


‎Bahkan, dia juga harus menemani ibunya setiap kali berobat ke rumah sakit, termasuk menunggui ibunya jika harus diopname.


‎"Saya sudah sering izin tidak masuk sekolah karena harus mengantar ibu ke rumah sakit dan menjaga di rumah sakit kalau ibu diopname," ujar Kusniah, Rabu 13 Agustus 2025.


‎Sejak dirinya masih duduk di bangku SMP kelas 9 hingga sekarang dia telah masuk SMA, dia tak kenal lelah tetap setia merawat sang ibu.


‎Kusniah tampak begitu tegar menjalani rutinitasnya itu. Saat Infoterbit.com mengunjungi rumahnya yang sedeehana, terlihat dia sesekali menyuapkam susu ke mulut ibunya dengan sendok.


‎"Ibu saya sudah tidak bisa menelan makanan, asupan sehari-harinya hanya minum susu, itu pun kadang nggak mau. Tapi saya harus telaten menyuapi," ujar Kusniah sambil memeluk ibunya.


‎Gadis yang kini sekolah di SMK Bina Insani Cijeruk Mekar Baru itu hanya ingin melihat ibunya segera sembuh. "Saya hanya punya ibu, ayah saya sudah meninggal. Saya ingin ibu saya sembuh," ujar Kusniah sambil berlinang air mata.


‎Saat ini, Sinah sudah sekitar 5 kali dirawat di rumah sakit. Pertama, dia dibawa ke RSUD Tobat Balaraja Tangerang. Namun karena peralatan medis kurang memadai untuk mengobati tumor lidahnya, Sinah kemudian dirujuk ke RS Siloam Karawaci Tangerang.


‎Di rumah sakit ini, sudah 4 kali dia berobat, bahkan sudah dilakukan tindakan kemoterapi. Pada saat berobat yang ke-5, operasi terpaksa ditunda, sebab ada pengobatan yang tidak tercover BPJS dan harus dibeli sendiri.


‎Di sisi lain, himpitan ekonomi, membuat Sinah belum bisa melanjutkan pengobatan hingga akhirnya saat ini dia terpaksa harus dirawat di rumah.


‎Karena tidak ada tulang punggung keluarga, kini Sinah dan putrinya Kusniah  hanya mengandalkan belas kasih dari saudara dan tetangganya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.


‎Namun dalam kondisi seperti itu, Kusniah tetap bersemangat menjalani hidup dan merawat ibunya yang sakit. Meski dia harus rela kehilangan waktu bersekolah dan berkumpul dengan teman-temannya karena harus menunggui ibunya yang terbaring sakit.


‎Kisah Kusniah, gadis remaja yang merawat ibunya sakit sendirian adalah cerita mengharukan tentang pengorbanan dan cinta kasih. Dia menunjukkan ketegaran dan kesabaran luar biasa dalam menghadapi cobaan hidup.


‎Ananta/TiMS
















Posting Komentar