Begini Pengakuan Calon TKW di Kragilan Serang yang Akan Diterbangkan Ilegal ke Malaysia
SERANG, INFOTERBIT.COM - Subdit Renakta Polda Banten bersama Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Banten berhasil mencegah dan menyelamatkan tiga Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang akan diberangkatkan ke Malaysia secara ilegal.
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Banten Kompol Irene Missy bersama anggotanta langsung turun ke Kragilan Serang dimana TKW itu ditampung.
Dari pengakuan salah satu calon TKW berinisial S, dia akan diberangkatkan ke Malaysia melalui Riau. "Awalnya saya dapat informasi dari Facebook, ada penawaran job pengasuh lansia," ujar calon TKW S kepada Kompol Irene Missy.
Dia tergiur dengan penawaran kerja itu sebab gajinya lumayan besar. Selanjutnya, dia hubungi pihak yang menawarkan jadi TKW itu melalui WhatsApp.
"Saya ditanyain punya pengalaman kerja dari mana, saya jawab, saya pernah kerja di Singapura," katanya.
Lalu dia dimintai foto paspor dan foto KTP. Berikutnya, orang itu bilang akan menjemput S pukul 17.00 Wib menggunakan travel untuk diberangkatkan.
Tapi disitulah kecurigaa muncul. Sebab, dia tidak mengikuti cek medical. Padahal, layaknya calon pekerja migran lainnya, cek medical adalah salah satu syarat wajib.
Selain itu tidak ada prosedur lainnya. Hal ini berbeda dengan saat dirinya dulu hendak berangkat kerja ke Singapura.
"Nah disitu saya sudah curiga, ini PT ilegal atau resmi, habis itu saya menghubungi Disnaker dari Jawa Tengah, itu saya minta bantuan," kata S.
Pihak Disnaker Jawa Tengah saat itu minta agar S tenangkan diri dan bersabar. "Kata Disnaker kepada saya, oke mbak kamu tunggu aja disitu, tenangkan diri dan bersabar, nanti ada pihak Polda Banten nanti ada yang menghubungi dan menjemput mbaknya, gitu," ujar S.
Dan benar saja. Tak lama berselang, Subdit Renakta Polda Banten bersama Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Banten datang ke Kragilan Seranf san berhasil mencegah dan menyelamatkan tiga Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang akan diberangkatkan ke Malaysia secara ilegal.
“Alhamdulillah, saya selamat dan bisa balik pulang lagi, baik ya, gitu,” kata korban S.
Ananta/TiMS