HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Diskusi Ngobara: Akademisi Malik Fatoni Beber Peluang Calon Kabupaten Tangerang Utara


TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Gagasan pemekaran wilayah Tangerang Utara sebagai Daerah Otonom Baru (DOB) kembali mencuat di tengah dinamika pembangunan wilayah Jabodetabek dan dorongan masyarakat akan layanan pemerintahan yang lebih dekat dan responsif.


‎Sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Tangerang yang terus berkembang pesat, kawasan Tangerang Utara kini menghadapi tekanan pembangunan yang membutuhkan respons kelembagaan baru.


‎Dalam mini diskusi Ngobara (Ngopi Sore Ngobrol Tangerang Utara), Senin 16 Juni 2025, Akademisi Malik Fatoni, membeberkan peluang sekaligus tantangan yang dihadapi untuk membentuk kabupaten baru Tangerang Utara yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang.


‎Seperti diketahui, Ngobara adalah seri diskusi yang digagas oleh Yayasan Pendidikan Nurul Falah Talok bersama media Infoterbit.com. Tujuannya untuk berkontribusi dalam percepatan pemekaran DOB Tangerang Utara.


‎"Momentum lahirnya Kabupaten Tangerang Utara itu muncul karena dorongan masyarakat yang ingin mendapat layanan pemerintahan yang lebih dekat dan responsif. Apalagi, wilayah Kabupaten Tangerang yang terus berkembang pesat dan kawasan Tangerang Utara kini menghadapi tekanan pembangunan yang membutuhkan respons kelembagaan baru," ujar Dosen Universitas Bina Bangsa (UNIBA) ini.


‎Lalu seberapa besar potensi yang dimiliki Tangerang Utara?


‎Malik Fatoni membeberkan, secara geografis, Tangerang Utara berada dalam posisi strategis sebagai wilayah pesisir utara Banten yang bersentuhan langsung dengan kawasan industri dan pelabuhan.


‎Kedekatannya dengan Jakarta menjadikan kawasan ini sebagai penyangga urban yang menampung arus migrasi, perdagangan, dan aktivitas ekonomi yang tinggi. Kawasan seperti Sepatan, Pakuhaji, Teluknaga, hingga Kosambi berkembang pesat baik dari sisi demografi maupun ekonomi.


‎"Peluang besar lainnya adalah potensi kemaritiman dan logistik. Sebagai wilayah pesisir, Tangerang Utara dapat dikembangkan menjadi sentra ekonomi berbasis kelautan, pariwisata pesisir, dan pusat distribusi logistik nasional. Ini tentu akan memberi nilai tambah ekonomi jika dikelola dalam kerangka otonomi daerah yang adaptif dan pro-investasi," ujar Malik yang juga Pengamat Pengamat Politik dan Kebijakan Publik ini.


‎Dari sisi sosial, Tangerang Utara memiliki modal budaya dan identitas lokal yang kuat. Komunitas-komunitas adat, pesantren, hingga warisan budaya agraris-pesisir membentuk basis sosial yang solid untuk pembangunan berbasis partisipasi.


‎"Otonomi daerah, dalam konteks ini, bisa menjadi pintu masuk bagi pemberdayaan masyarakat dan pelestarian identitas lokal," katanya.


‎Seperti diketahui, wacana untuk meng-golkan Kabupaten Tangerang Utara sebenarnya bukan hal baru. Sudah lebih dari dekade aspirasi itu mengemuka, disuarakan oleh tokoh masyarakat, pemerintah kecamatan, hingga akademisi di wilayah Pantura Tangerang.


‎Namun perjuangan itu sempat tenggelam karena terbentur moratorium pemerintah pusat. Pada masa pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, 2014-2019, moratorium itu diberlakukan dengan pertimbangan keterbatasan anggaran dan kesiapan daerah.


‎Meski saat ini, di era Presiden Prabowo Subianto moratorium itu belum dicabut, namun semangat untuk melahirkan Kabupaten Tangerang Utara kembali menggelora.


‎Semangat itu muncul saat diskusi yang bertajuk "Percepatan Pembangunan di Wilayah Pantai Utara Kabupaten Tangerang" di Pendopo Bupati Tangerang Selasa, 27 Mei 2025.


‎Dalam diskusi itu, Bupati Tangerang Moch. Maesyal memberi sinyal kuat merestui pembentukan Kabupaten Tangerang Utara.


‎Sambil menunggu moratorium itu dicabut, Bupati Maesyal mempersilahkan kepada para tokoh masyarakat di Tangerang Utara untuk melakukan kajian melalui forum-forum diskusi di wilayah.


‎Menunggu Lahirnya Kabupaten Tangerang Utara

‎Saat ini, luas wilayah Kabupaten Tangerang mencapai 95.961 Ha atau 959,61 km². Memiliki 29 kecamatan, 28 kelurahan dan 246 desa, dengan jumlah penduduk mencapai 3,3 juta jiwa.


‎Dulu, saat Tangerang Selatan (Tangsel) masih bergabung, luasnya lebih jumbo lagi. Luas wilayahnya sekitar 1.046,63 km².


‎Setelah Kota Tangsel lahir di tahun 2008, luasnya berkurang karena Tangsel sendiri punya wilayah seluas 164,86 kilometer persegi.


‎Kini, pemekaran Kabupaten Tangerang kembali digodok. Lokasinya berada di utara Kabupaten Tangerang (pantura). Namanya: Kabupaten Tangerang Utara.


‎Rencananya, daerah otonomi baru (DOB) ini mencakup 13 kecamatan di Kabupaten Tangerang meliputi Sukamulya, Kresek, Gunung Kaler, Mekar Baru, Kronjo, Kemiri, Mauk, Sukadiri, Sepatan, Sepatan Timur, Pakuhaji, Kosambi dan Teluknaga.


‎Luas wilayah Kabupaten Tangerang sekitar 450,1 km² dan jumlah penduduk diperkirakan mencapai 1,14 juta jiwa.


‎Ananta/TiMS

Posting Komentar