Sungai Cidurian Menyempit Dan Dangkal, Kades Jengkol Kresek Sentil PUPR BBWS C3
TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Akibat penyempitan dan pendangkalan Sungai Cidurian Gembong-Sukamulya, ratusan petani di Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang kesulitan mengairi lahannya.
Kondisi ini membuat Kepala Desa Jengkol, MK Gandi angkat bicara. Ia mengeluhkan UPT Pengairan Kabupaten Tangerang dan Balai Pengairan Provinsi Banten yang dinilai telah membiarkan aliran kali gembong tersumbat, sehingga terjadi pendangkalan.
Ditambah lagi banyaknya tanaman liar yang menjadi semak-semak di dalam kali tersebut yang berakibat sawah petani di desanya tidak bisa mendapatkan aliran air untuk sawahnya.
"Saya meminta kepada Kementerian PUPR melalui BBWS C3 agar memperhatikan petani di wilayah saya, Desa Jengkol dan petani se-Kecamatan Kresek untuk segera melakukan normalisasi kali dengan mendatangkan alat berat agar bisa mengangkat lumpurnya," katanya, Rabu (01/12/2021).
Dirinya juga mengungkapkan, walaupun jalan sudah bagus, namun warganya juga banyak yang berpenghasilan dari bertani. Oleh karena itu kepada pemerintah kabupaten Tangerang maupun Provinsi Banten agar segera memperbaiki kali gembong dan kali ceplak.
"Dulu, Kali Gembong lebarnya mencapai 8 meter, namun sekarang jika kita lihat lebar Kali Gembong sekitar 2 meter saja," tukasnya.
Aktivis lingkungan H. Alamsyah mengatakan, banyak petani mengeluh karena tidak dapat suplai air dari Sungai Cidurian hulu untuk lahan sawahnya. Hal ini disebabkan Sungai Cidurian Gembong-Sukamulya dan Ceplak sama sekali tidak terawat dengan baik dan menjadi sangat sempit serta dangkal.
"Bisa dilihat sendiri kondisi Sungai Cidurian di Kabupaten Tangerang yang sudah dipenuhi semak-semak dan tidak nampak seperti sungai lagi," ujar Ketua Umum LSM Geram Banten ini.
Dia meminta agar pihak kementerian PUPR melalui BBWS C3 segera turun ke lokasi untuk mengetahui kondisi sungai yang sudah tidak terurus tersebut.
MAD/NTA/TiMS
