Hati Jadi Hangat Melihat Senyum Ceria Alif dan Anas
Kebahagiaan tak harus mewah. Perhatian yang tulus jauh lebih dibutuhkan oleh anak-anak seperti Alif dan Anas ini.
Melihat kami, tim Infoterbit datang membawa tentengan, meski isinya tak seberapa, mereka tersenyum ceria. Tampak senang sekali.
Alif dan Anas, keduanya tinggal di Kp. Pulo RT 003/01, Desa Cijeruk, Kecamatan Mekar Baru. Mereka yatim. Ayahnya meninggal beberapa waktu lalu.
Kini, ibunya Parmi pun terpaksa bekerja ke Jakarta sebagai asisten rumah tangga demi memenuhi kebutuhan hidup.
Alif yang berumur 7 tahun dan Anas 4 tahun harus tinggal dengan neneknya, Halimah.
Kata Halimah, Parmi jarang pulang. Harus dimaklumi, karena sebagai ART dia disalurkan melalui yayasan sehingga untuk pulang harus mematuhi aturan yayasan itu.
"Paling, pulangnya dua bulan sekali," kata Halimah.
"Kangen nggak dengan ibu?" tanya Infoterbit kepada Alif dan Anas.
"Kangen."
Jawaban mereka lirih, lalu kembali senyum. Alif dan Anas seolah membungkus rasa kangennya kepada sang ibu dengan senyum ceria.
Hari itu, Senin 27 Oktober 2025, kami tim Infoterbit datang. Membawakan sembako ala kadarnya. Tidak banyak.
Tapi mereka begitu senang. Lalu mereka kami ajak bercanda. Gembira sekali.
Sesuatu yang mungkin tampak biasa bagi kita, namun sangat luar biasa bagi mereka, Alif dan Anas. (*)
Catatan Ananta, Selasa 28 Oktober 2025
