Pungli Minim, Pengunjung Pulo Cangkir Apresiasi Peran Karang Taruna Lakukan Pengelolaan
TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Pengunjung wisata Pulo Cangkir Kronjo Tangerang memberi apresiasi makin berkurangnya pungutan liar (pungli) di obyek wisata religi dan pantai itu. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kasus pungli jauh berkurang.
Fitri, pengunjung asal Tangerang Selatan menuturkan, setahun yang lalu, saat dirinya hendak ziarah ke Pulo Cangkir, ada 3 pungutan yang dikenakan.
Di gerbang pertama, ada pungutan resmi Rp20 ribu untuk mobil. "Tapi di gerbang dekat tikungan, tiba-tiba saya kembali dicegat orang lalu minta lagi uang Rp20 ribu. Sedangkan untuk parkir, malam itu saya dikenai Rp50 ribu," kenangnya.
Namun, saat dia dan keluarganya berkunjung lagi pada Minggu 14 September 2025, dia hanya dikenai karcis resmi Rp20 ribu untuk mobil.
"Di parkiran dalam, memang saya kasih seikhlasnya yakni Rp5 ribu. Menurut saya wajar lah, karena mereka memarkirkan kendaraan saya dan menungguinya," katanya.
Hal sama juga disampaikan Rohmat, warga Desa Jenggot Kecamatan Mekar Baru Tangerang. Dibadingkan tahun-tahun sebelumnya, pengelolaan Wisata Pulo Cangkir saat ini jauh lebih baik. "Saya cuma bayar satu karcis saja, naik motor Rp10 ribu dan karcisnya pun resmi, dikeluarkan oleh Karang Taruna Desa Kronjo selaku pengelola," ujar pria yang bekerja di perusahaan sparepart telepon selular ini.
Sedangkan saat parkir di dalam, pengelolannya juga tidak mematok tarif, melainkan seikhlasnya. "Kalau parkir di dala kayanya bukan Karang Taruna yang kelola, tapi warga setempat. Waktu itu saya kasih uang Rp2 ribu untuk menitip motor dan mereka tidak minta tambahan," katanya.
Kasi Trantib Kecamatan Kronjo, Adhi Radityo mengatakan, dari pantauan yang dilakukan tidak menemukan adanya pungli di Pulo Cangkir. "Dulu memang ada beberapa titik orang minta uang kepada pengunjung. Tapi sekarang, yang ada pungutan resmi yakni di gerbang utama masuk," ujarnya.
Pihaknya juga memberi apresiasi berkurangnya pungli karena baiknya sistem pengelolaan yang diterapkan Karang Taruna Desa Kronjo. "Semoga ke depan, Karang Taruna lebih banyak merangkul masyarakat setempat agar dapat diberdayakan sehingga bisa bersama-sama menjaga dan merawat Pulo Cangkir," ungkapnya.
Ananta/TiMS