BPBD Kabupaten Tangerang Beri Bantuan ke Nenek 70 Tahun yang Tinggal di Rumah Nyaris Ambruk di Desa Talok
TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mengunjungi rumah Nenek Sarnati di Kp. Soge Pasir RT 014/04 Desa Talok, Kec. Kresek, Kamis 4 September 2025.
Kepala BPBD H. Ahmad Taufik diwakili oleh Kabid H. Elih Khaerona menyerahkan bantuan sembako untuk nenek Sarnati. Selain itu, pihak BPBD juga mengecek langsung rumah nenek berusia 70 tahun yang kondisinya rusak berat.
"Semoga, bantuan ala kadarnya yang kami berikan bermanfaat untuk Ibu Sarnati," ujar Kepala BPBD, H. Ahmad Taufik. Pihaknya juga prihatin atas kondisi rumah Sarnati yang rusak berat hingga terpaksa harus tinggal di dapur.
Terkait bantuan renovasi disarankan untuk mengajukan melalui Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pemakaman (Perkim) karena di instansi itu terdapat bantuan program bedah rumah tidak layak huni (RLTH).
Sebelumnya diberitakan, kisah hidup nenek Sarnati mengundang kepiluan. Wanita berusia 70 tahun asal ini terpaksa harus tinggal di dapur.
Kondisi rumahnya yang rusak berat membuatnya harus mengosongkan seluruh ruangan di rumah itu karena dia khawatir ambruk sewaktu-waktu.
"Awalnya, dapur rumah saya yang ambruk karena ada hujan angin dan memang sudah pada lapuk. Alhamdulillah, diperbaiki oleh cucu saya jadi sekarang aman buat tinggal sementara," Nenek Sarnati kepada Infoterbit.com, Rabu 3 September 2025.
Wanita berusia 70 tahun itu tinggal sendirian. Suaminya sudah sejak lama meninggal, begitu juga dengan kedua anaknya telah meninggal dunia. "Anak saya tiga, dua sudah meninggal dunia dan satu lagi merantau di Jakarta," ungkapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dia dibantu oleh cucu dan anaknya. "Mereka hanya pulang sebulan sekali," tambahnya.
Kalau hujan deras dan angin kencang, dia sangat khawatir dengan kondisi rumahnya. Bahkan, terkadang nenek Sarnati terpaksa harus mengungsi demi keselamatan jiwanya.
"Untuk memperbaiki rumah uang dari mana, saya juga hidupnya dibantu cucu dan anak, mereka juga hidup pas-pasan," katanya.
Kondisi rumah nenek Sarnati memang sangat memprihatinkan. Sebagian besar plapon rumahnya lapuk dan nyaris ambruk. Rangka atap berbahan kayu dan bambu kondisinya juga lapuk.
Selain itu, gentengnya sudah banyak yang jatuh sehingga atap dalam rumah banyak yang bolong. "Kalau hujan, airnya langsung masuk ke dalam rumah karena gentengnya nggak ada, pada bolong," tambahnya.
Nenek Sarnati berharap ada dermawan yang mau membantunya memperbaiki rumahnya. "Semoga saja ada dermawan yang dapat membantu memperbaiki rumah saya," katanya.
Ananta/TiMS