Lagi Booming Dodol Mangrove Pulau Cangkir; Disuka Anak Muda, Digemari Orang Tua
TANGERANG, INFOTERBIT.COM - Komunitas Mangrove Pulau Cangkir (Mapuca) Kronjo, Tangerang mengolah buah mangrove jenis pidada (Sonneratia sp) menjadi makanan ringan, dodol mangrove.
Dodol mangrove ini satu dari 17 produk olahan mangrove yang kini sedang dikembangkan oleh Mapuca.
Dalam pengembangannya, Mapuca bekerjasama dengan media online InfoTerbit.com dan FPMI, terutama pada sisi jaringan pemasaran dan pemberdayaan para pekerja migran purna atau mantan TKW untuk bisnis aneka olahan mangrove ini.
Ketua Mapuca, H. Makdis Adhari mengatakan, sebenarnya sudah sejak lama komunitasnya mengolah dodol mangrove ini. Namun sejak pertengahan 2021 ini, penganan jenis dodol ini akan dikembangkan secara profesional dan memperluas jaringan pemasaran.
Dalam sesi pelatihan bersama mantan TKW, H. Heru, sapaan Makdis Adhari bersama istrinya Hj. Nurkhasanah mengatakan, pembuatan dodol cukup mudah.
Pihaknya memanfaatkan mangrove jenis pidada sebagai bahan baku dodol. Lalu dicampur dengan komposisi bahan lain seperti tepung ketan, santan kelapa, gula pasir, gula merah dan sejumlah bahan lain.
"Adonan tersebut dimasak hingga mengental sambil diaduk. Lalu setelah mulai mengeras didinginkan dan mulai dikemas," katanya.
Dodol Mangrove Mulai Booming
Dodol Mangrove Pidada memiliki citarasa yang cukup unik. Yang membuat unik karena rasa manis dodol itu bercampur dengan rasa asam buah pidada sehingga membuat sensasi tersendiri saat dikunyah.
"Itulah yang membuat dodol mangrove ini sangat digemari, baik kalangan muda maupun orang tua. Apalagi harganya sangat terjangkau," kata H. Heru.
Per pak isi 10 dodol, dijual ke konsumen dengan harga Rp10 ribu. Umumnya, pembeli adalah pengunjung wisata Pulau Cangkir yany berasal dari luar daerah. "Lalu mereka memesan lagi dan kami kirimkan melalui paket," tambahnya.
Namun, menurut H. Heru, pemanfaatan tanaman jenis pidada ini harus diikuti dengan pemeliharaan dan pelestarian semua jenis mangrove.
Sebab, selain sebagai sumber bahan baku pangan, fungsi utama pohon mangrove ini juga sebagai penahan abrasi laut dan habitat bagi biota laut.
Sementara, Founder TiMS/InfoTerbit Grup, Ananta mengatakan, dodol mangrove akan dikembangkan sebagai salah satu makanan ringan oleh-oleh khas Kronjo, Tangerang.
"Melalui dodol mangrove ini, kita akan mencoba makin mengenalkan wilayah Kronjo melalui aneka oleh-oleh khas," katanya.
ANANTA/TiMS