Headlines
Loading...
Wanita Melahirkan Meninggal di Puskesmas Tanara, Anak yang Dikandung Nyawanya Tak Tertolong

Wanita Melahirkan Meninggal di Puskesmas Tanara, Anak yang Dikandung Nyawanya Tak Tertolong


SERANG, INFOTERBIT.COM - Seorang wanita hendak melahirkan meninggal dunia di Puskesmas Tanara, Kab. Serang, Kamis malam Jumat (31/12/2020) sekitar pukul 21.00 Wib.


Wanita itu bernama Mutmainah (38), warga Kampung Sontrol RT 02/01 Desa Siremen, Kec. Tanara. 


Adik almarhumah, Luthfi saat dikonfirmasi InfoTerbit.com menceritakan, kakaknya dibawa ke Puskesmas Tanara pada Kamis siang pukul 15.30 Wib. Lutfi yang langsung mengantarkan.


"Kondisi kakak saya (Mutmainah, red) sehat walafiat. Bahkan, saat diperiksa di Puskesmas pun sehat," katanya, Kamis malam (7/1/2021).


Mutmainah yang bersalin lewan jalur pasien umum karena BPJS-nya sudah tidak aktif langsung dibawa ke ruang bersalin. Karena masih fase bukaan satu, dia pun masih sempat jalan-jalan di sekitar lingkungan Puskesmas. 


Suami almarhumah, Thoyib menambahkan, sekitar pukul 17.30 Wib, istrinya makin sering terasa mulas di perut. Namun kondisinya masih bisa diajak komunikasi. 


Usai sholat Maghrib, sekitar pukul 18.30 Wib, pihak Bidan Puskesmas Tanara kembali melakukan pemeriksaan dan kondisi Muthmainah dinyatakan sehat tak ada gangguan sehingga diputuskan bersalin di Puskesmas Tanara secara normal.


"Namun, sekitar 19.30 Wib, istri saya makin merasakan kesakitan dan mengeluh sesak nafas. Tapi tidak ada tindakan dan keputussn untuk dirujuk ke rumah sakit," kata Thoyib. Tindakan yang dilakukan pihak Puskesmas yakni memberi infus dan oksigen. 


Kondisi selanjutnya, sekitar pukul 20.30 Wib, Muthmainah kondisinya makin parah. Sekujur tubuhnya membiru dan badannya dingin. Bahkan sempat mengalami pingsan dan saat sadar merintih kesakitan. 


"Namun, tetap tidak ada tindakan dari Puskesmas untuk merujuk anak saya ke rumah sakit," tambah Lamsara, ibunda almarhumah Mutmainah. 


Lamsara mengatakan, pihak bidan sempat terlihat menelpon dokter, namun sepengetahuannya malam itu tidak ada  dokter yang datang. 


Hingga akhirnya, sekitar pukul 21.00 Wib, Mutmainah menghembuskan nafas terakhir. Bayi yang dikandungnya juga tak tertolong, meninggal dalam kandungan. 


Pihak keluarga masih meminta agar pihak Puskesmas Tanara merujuknya ke rumah sakit. Barulah saat itu Mutmainah dirujuk ke RS Hermina Ciruas Serang. Namun sesampai di sana, pihak RS menyatakan bahwa Mutmainah telah meninggal dunia.


"Terus terang kami sangat menyesal dan kecewa atas pelayanan Puskesmas Tanara. Seharusnya bisa dengan cepat mengambil tindakan merujuk pasien jika kondisinya kritis. Tapi kenapa hal itu tidak dilakukan," ujar Luthfi, adik almarhumah Mutmainah. 


Bahkan, pasca meninggalnya almarhumah pun, tidak ada satu pun perwakilan dari Puskesmas yang datang memberi rasa peduli dan empati terhadap keluarga almarhum Mutmainah. 


"Baru tadi sore (Kamis, 7 Januari 2021), ada sejumlah bidan datang. Itupun setelah pihak keluarga sebelumnya ke Puskesmas Tanara mengambil surat kematian dan memprotes layanan pihak Puskesmas," tambah Lutfi.


Atas kejadian ini, pihak keluarga akan melanjutkan kasus ini untuk mengadukan ke pihak-pihak terkait. "Tujuannya agar kasus serupa tidak terulang dan pelayanan lebih baik lagi," tegas Luthfi.


Sementara, hingga berita ini diturunkan, pihak Puskesmas Tanara belum bisa dihubungi. Bidan Neni yang menangani persalinan almarhumah saat dihubungi ponselnya tidak diangkat. Sedangkan saat dikirimi pesan WhatsApp hanya menjawab; "Mohon maaf ada keperluan apa yah pak?" 


Begitu juga Kepala Puskesmas Tanara tidak menjawab telepon dan pesan WhatsApp dari InfoTerbit.com.


TiMS

6 komentar

  1. Ya Allah... Dua nyawa melayang. Semoga Allah menempatkan nya dalam naungan Ridha Nya.
    Puskesmas.... Puskesmas

    BalasHapus
  2. Ya Allah... Dua nyawa melayang. Semoga Allah menempatkan nya dalam naungan Ridha Nya.
    Puskesmas.... Puskesmas

    BalasHapus
  3. saya warga tanara , saya punya BPJS aktip tapi klo ada keperluan berobat malah larinya klinik umum , ngeri emang dengar2 dari tetangga kalo berobat/bersalin disitu , dulu juga isteri bersalin di situ kalo saya gak rewel waduh.....

    BalasHapus
  4. Dulu juga tth ipar saya lahiran d situ gk bsa pipis ,4hri pas d priksa bidan y salah jait.

    BalasHapus
  5. Itu gmn pnangananya..ko bisa sampe dua duanya tak trtolong......ya Allah.....miris bacanya....

    BalasHapus
  6. Sangat di sayangkan tindakan seperti itu tidak menunjukan seperti seorang yang mempunyai hati nurani
    Semoga setelah berita ini pelayanannya akan jauh lebih baik lagi dari sebelumnya

    BalasHapus